Search for: airlangga hartarto

Ketatnya Musda Golkar Sulsel di Jakarta

Berita Golkar – Panitia pelaksanaan Musda ke 10 DPD I Partai Golkar memperketat proses registrasi kepesertaan jelang pembukaan musda yang digelar pukul 19.30 wib, di The Hotel Sultan and Residence, Jakarta pusat, Kamis (6/8/2020) malam ini.

Satu persatu baik peserta maupun vooters melakukan registrasi secara langsung di lokasi.

“Jadi seluruh peserta musda maupun vooters harus mendaftar secara langsung dan tidak boleh diwakili oleh siapapun sebelum pembukaan dimulai,” kata Ketua Panitia Musda ke X Golkar Sulsel, Muhammad Risman Pasigai.

Risman menjelaskan, selain mendaftar secara langsung, para peserta juga tetap memperlihatkan KTP dan mandat untuk mencocokan nama yang terdaftar.

“Jadi di ID Card masing-masing tidak hanya namanya yang dicantumkan tetapi foto copy KTP nya juga terteran dibelakang ID Card,” terangnya.

Adapun salah satu alasan ketatnya proses registrasi kepesertaan untuk menghindari adanya pihak yang leluasa masuk dalam ruang utama musda.

“Jadi Musda kali ini sangat berbeda dengan musda-musda sebelumnya yang pernah dijalankan. Apalagi sejak awal memang kita membatasi orang masuk arena musda demi mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi ini,” urainya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, tampak sejumlah ketua dan sekretaris DPD II termasuk vooter sibuk registrasi kepesertaan. Seperti Ketua Golkar Bone, Andi Fashar Padjalangi, Ketua Golkar Bulukumba, Hamzah Pangki, Ketua Alhidayat Sulsel, Rusni Kasman dan sejumlah peserta lainnya.

Sekedar diketahui, Musda ke X Golkar Sulsel kali ini dibuka langsung Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Roem Kono sebagai pihak yang dimandatkan oleh Ketum dan Sekretaris, Airlangga Hartarto dan Lodewijk F Paulus.

Selain Roem Kono, politisi senior Partai Golkar ini turut didampingi sejumlah elite DPP untuk menghadiri Musda Golkar Sulsel.

Antara lain, Wakil Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi Muhidin M Said, Ketua Bidang DPP, Erwin Aksa, John Kenedy Azis (Wabandum DPP), Syafaat Perdana (Unsur Pemuda/AMPG), Deny Yusuf (Departemen Bidang Organisasi), dan M Sattu Pali (Departemen Bidang Hukum).

Perebutan kursi pucuk pimpinan DPD I Golkar Sulsel menggantikan H.A.M Nurdin Halid pada Musda kali ini diikuti empat calon. Masing-masing, Taufan Pawe, Hamka B Kady, Supriansa dan Syamsuddin Hamid.

Sumber

 

Robert Kardinal Bakal Pimpin Musda III DPD I Partai Golkar Papua Barat

Berita Golkar – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar memberikan mandat kepada 10 pengurus untuk menjadi peserta dalam Musyawarah Daerah (Musda) III DPD I Partai Golkar Papua Barat yang akan digelar di Aula Kantor DPP Partai Golkar 8 – 10 Agustus 2020. Adapun agenda Musda ini memilih Ketua DPD I Golkar Papua Barat.

Surat mandat tersebut tertuang dalam Surat Nomor : SM-44/DPP/GOLKAR/VIII/2020 yang diteken langsung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Lodewijk F Paulus, Senin (4/8).

Dalam point surat tersebut, DPP memberikan penugasan kepada Wakil Ketua Umum Roem Kono, Ketua Bidang DPP Robert J Kardinal yang juga bakal didaulat sebagai calon pimpinan sidang dalam musda, Ketua Bidang DPP Erwin Aksa, Wasekjen Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Papua Barat Bernard Sagrim,

Wasekjen Derek Loupatty, Wabendum Hanan A Rozak, Departemen Bidang Organisasi Ahmad Nasir Siregar, Unsur Perempuan/KPPG Trifena M Tinal, Unsur Pemuda/APMG Syafaat Perdana dan Bidang Hukum DPP M Sattu Pali.

Dalam mandatnya, Airlangga menginstruksikan kepada 10 pengurus DPP Golkar ini bahwa dalam melaksanakan tugas senantiasa berpedoman pada peraturan dan ketentuan organisasi yang berlaku.

“Melaksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan melaporkan hasilnya kepada DPP Partai Golkar,” demikian bunyi surat mandat tersebut.

Sumber

Musda Golkar Sulsel, Suara DPP Ada Di Tangan 7 Pengurus Inti Ini

Berita Golkar – Musda X Golkar Sulsel akan resmi dibuka malam ini, Kamis (6/8/2020) di Pullman Hotel Central Park Jakarta Barat. Ajang penentuan Ketua Golkar Sulsel periode 2020-2025 ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, hingga 8 Agustus 2020.

Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto, menjatuhkan mandat kepada 7 pengurus inti DPP untuk menjadi peserta Musda. Artinya suara DPP ada di tangan mereka.

Hal tersebut diketahui setelah beredarnya Surat DPP Partai Golkar per tanggal 3 Agustus 2020 dengan nomor SM-43/DPP/GOLKAR/VIII/2020 yang ditandatangani langsung oleh Airlangga Hartarto Sekjen Lodewijk F Paulus.

Di poin yang tertera dalam surat mandat itu, ketujuh peserta yang dimandatkan harus melaksanakan tugas senantiasa berpedoman pada aturan dan ketentuan organisasi yang telah ditetapkan.

Di samping itu, pengurus ini dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab dan melaporkan hasilnya kepada DPP Partai Golkar.

Ketujuh pengurus DPP Partai Golkar yang diberi mandat adalah:

  1. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Roem Kono
  2. Ketua Bidang PP Wilayah Sulawesi, Muhidin Said
  3. Ketua Bidang DPP Partai Golkar, Erwin Aksa
  4. Wabendum DPP Golkar, Jhon Kenedy Azis
  5. Unsur Pemuda/AMPG, Syafaat Perdana
  6. Departemen Bidang Organisasi, Deni Yusuf
  7. Departemen Bidang Hukum, M Sattu Pali

Diketahui, ada empat kader Partai Golkar ikut kontestasi perebutan orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin rimbun tersebut.

Mereka adalah Supriansa, Hamka B Kady, Taufan Pawe, dan Syamsuddin Hamid. Keempatnya lolos syarat pencalonan 30 persen.

Seiring waktu, mengerucut menjadi dua kandidat kuat yakni Supriansa dan Hamka B Kady.

Para pemilik suara yang mayoritas dari DPD II kabupaten/kota telah tiba di Jakarta. Termasuk para tim pendukung dan beberapa kader Golkar dari daerah.

Titik krusial karena masih ada verifikasi SC Musda yang rawan jadi sorotan. Apalagi, ada suara DPD II Golkar yang masih dalam “sengketa” pasca putusan Mahkamah Partai (MP) dan hingga kini belum punya status final sah memiliki hak suara atau tidak. (endra/fajar)

Sumber

Fauzan Khalid Incar Diskresi Ketum Golkar

Berita Golkar – Posisi Ketua DPD I Golkar NTB masih menjadi rebutan dua politisi Golkar, Ahyar Abduh yang juga Wali Kota Mataram dan M. Suhaili FT yang juga Bupati Lombok Tengah (Loteng). Tetapi siapa sangka, Bupati Lombok Barat (Lobar) Fauzan Khalid juga berkeinginan menduduki kursi nomor satu di Golkar NTB.

Mantan Ketua KPU NTB itu dikabarkan bermanuver menemui sejumlah petinggi DPP Golkar di Jakarta meminta dukungan sebagai calon Ketua DPD I Golkar NTB pada Musda X.

Sontak, manuver Fauzan Khalid ini membuat berang politisi Golkar NTB Hasan Massat. Ia mengingatkan Fauzan agar tidak bermanuver; memperkeruh situasi yang ada. “Lebih baik Pak Fauzan Khalid tidak usah ikut nyalip di tikungan,” jelasnya.

Hasan meminta Fauzan tidak ikut mencalonkan diri. Biarlah posisi Ketua Golkar NTB diperebutkan para kader internal. Golkar NTB punya banyak stok kader berkualitas, mumpuni, dan punya rekam jejak militan dalam membangun partai. Golkar tidak terlalu membutuhkan figur non-kader untuk dicalonkan di Musda. “Biarlah kader Golkar bersaing, figur non-kader tidak usah terlibat,” terangnya.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Bahas Pilkada Di Masa Pandemik Bersama Ridwan Kamil

Sementara itu, Fauzan Khalid yang dikonfirmasi memilih tidak berpolemik. Ia hanya menjawab singkat melalui pesan WhatsApp. “Coba dilihat apakah saya memenuhi syarat atau tidak,” imbuhnya.

Diketahui, untuk menjadi calon Ketua Golkar NTB, minimal didukung 30 persen pemilik suara, dan minimal satu periode pernah menjadi pengurus Golkar. Jikapun tidak pernah menjadi pengurus, tetap bisa bisa maju. Tetapi dengan catatan memperoleh diskresi dari Ketua Umum (Ketum) DPP Golkar Airlangga Hartarto. Dan kabarnya, dari sumber terpercaya, Fauzan sudah melayangkan permohonan diskresi ini ke Ketum.

Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Mataram Muhammad Ali menilai, peluang Fauzan jadi Ketua Golkar NTB sangat kecil, melihat persyaratan yang relatif sulit dipenuhi. Jikapun Fauzan meminta diskresi Ketua Umum Golkar, itu tidak mudah. “Karena Pak Ahyar lebih dikehendaki DPP. Saya kira Pak Ahyar lebih berpeluang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Musda X tak kunjung digelar. Selain karena covid-19, juga karena tak kunjung sepakatnya DPP dan pengurus DPD soal siapa yang akan diaklamasikan menjadi ketua. Adapun kepengurusan Golkar di bawah pimpinan M. Suhaili FT berdasarkan Surat DPP Golkar Nomor: S1/ 01/Golkar/ IV/2020, hanya diperpanjang hingga 31 Juli.

Sejumlah pihak mengklaim bahwa kepengurusan Suhaili sudah demisioner. Untuk itu diharapkan ada pelaksana tugas (Plt) ketua, yang bertanggung jawab mempersiapkan Musda.

Terkait hal tersebut, Koordinator Wilayah DPP Golkar Sari Yuliati mengatakan, sejauh ini belum ada pengangkatan Plt Ketua Golkar NTB. Dan Selama belum ada SK pengangkatan Plt, maka kepengurusan tetap di bawah komando M. Suhaili FT dan Baiq Isvie Rupaedah. “Pak Suhaili masih jadi Ketua Golkar NTB,” terangnya.

Anggota DPR RI Dapil Lombok ini menepis bahwa tertundanya Musda akibat belum sepakatnya DPP dan pengurus daerah terkait siapa yang akan diaklamasikan sebagai ketua. Tetapi kemungkinan kata Sari, Musda X digelar di Jakarta, sama seperti Musda DPD I Sulawesi Selatan.

Sementara itu, sejumlah kader muda mengatasnamakan diri poros muda Golkar mendesak DPP segera bersikap. “Penundaan dan ketidakjelasan ini memberikan dampak moril, materil, dan psikologis terhadap segenap komponen partai secara struktural,” ujar koordinator poros muda Golkar NTB, Bahtiar Thamrin.

Musda X kata Bahtiar adalah momen penting dalam rangka penuangan ide dan gagasan untuk mendorong pengelolaan kelembagaan yang semakin baik, selain pemilihan Ketua Golkar NTB.

Sumber 

Ketua IIPG Minta Perempuan Golkar Aktif di Medsos Publikasikan Programnya

Berita Golkar – Ketua Umum Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Yanti Airlangga Hartarto, meminta kader Perempuan Partai Golkar menangkap peluang di zaman teknologi media digital. Hal tersebut bukan hanya untuk mendapatkan suara dan simpati publik, tetapi juga buat berkomunikasi. Pasalnya, saat ini teknologi media digital menjadi hal esensial untuk bisa bertahan di dunia politik. “Perempuan Golkar Indonesia sangat aktif dan memiliki program-program yang baik. Namun akan lebih baik jika program dan keaktifan tersebut terpublikasi di media sosial (medsos). hal ini tentunya akan mendukung kemajuan Partai Golkar,” kata Yanti, seperti dalam keterangan tertulisnya. Hal tersebut dikatakan Yanti, saat membuka dan memberi sambutan dalam diskusi virtual bertajuk Pelatihan Virtual Komunikasi Efektif Menggunakan Facebook dan Instagram, di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Untuk diketahui, diskusi tersebut diselenggarakan Bidang Media dan Opini Partai Golkar (MPO) serta Perempuan Golkar Untuk Indonesia, bekerja sama dengan Facebook Indonesia. Kurang lebih sebanyak 250 Perempuan Partai Golkar mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias Terkait pelenggaraan pelatihan tersebut, Manajer Kebijakan Publik Facebook Indonesia Hazelia Margaretha, menyambut baik kerja sama dengan MPO dan Perempuan Golkar Untuk Indonesia “Program pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Facebook untuk memperkuat demokrasi Indonesia, dengan menjalin kerja sama yang lebih erat dengan berbagai instansi, organisasi politik, dan pemerintah,” kata Hazelia.

Baca Juga : Airlangga Hartarto Bahas Pilkada Di Masa Pandemik Bersama Ridwan Kamil

Hazelia pun berharap, dengan pelatihan tersebut kader Perempuan Golkar dapat menggunakan sosial media dalam membangun hubungan dengan konstituen dan mendengar aspirasi masyarakat. Senada dengan Hazelia, Yanti mengatakan, saat ini banyak pihak yang memanfaatkan media sosial guna membangun opini untuk mendukung tujuan politik. “Dengan adanya media sosial, tidak ada lagi hambatan untuk berkomunikasi maupun berdiskusi dengan masyarakat,” kata Yanti. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia perlu menyiapkan perluasan infrastruktur telekomunikasi untuk memasuki masa transformasi digital. Bahkan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, transformasi digital penting dalam penanggulangan Covid-19.

Baca Juga : Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2020 Jadi Pertaruhan

Ketua DPP Partai Golkar bidang MPO sekaligus Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid pun mengatakan, transformasi digital yang dicanangkan pemerintah akan membuat media sosial berkembang semakin pesat sehingga dapat berdampak besar pada ranah politik. Lebih lanjut, Meutya menambahkan, media sosial telah menjadi media baru untuk mempengaruhi perilaku politik pemilih, serta membangun persepsi atas tindakan atau keputusan aktor-aktor politik. “Interaksi yang terjadi di media sosial menjadi penting karena dapat menunjukan pencapaian-pencapaian dan gagasan yang dapat memberi gambaran kepada masyarakat terkait kinerja aktor politik,” kata Meutya.

Sumber

Musda Golkar Bangli, Empat Kader Perebutkan Posisi Ketua

Berita Golkar – DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Bangli bakal menggelar Musyawarah Daerah (Musda) tanggal 25 Agustus mendatang. Adapun salah satu agenda Musda yakni pemilihan Ketua untuk periode (2020-2025). Semakin mendekatnya pelaksanaan musda, disebut sebut ada empat kader Golkar Bangli bakal bersaing memperebutkan posisi ketua.

Bali Tribune / I Nengah Budiada

Informasi dinternal partai Golkar ada empat nama yang akan bersaing memperebutkan pososi ketua DPD II Golkar Bangli yakni I Nengah Budiada yang nota bene dalam struktur kepengurusan duduk sebagai Wakil Ketua Bidang OKK. Selain itu muncul nama I Nyoman Basma, dimana politisi asal Desa Suter, Kecamatan Kintamani di pengurusan duduk sebagai Wakil Ketua Bidang Kepemudaan.

Bali Tribune / I Nyoman Basma

Disebut-sebut Sekretaris Golkar Bangli, I Nengah Darsana juga bakal ikut berkompetisi dan tidak ketinggalan ikut bersaing pula Plt Ketua DPD II Golkar Bangli Gusti Made Winuntara. ”Nama-nama ini yang nantinya akan berkompetisi memperebutkan posisi Ketua DPD II Golkar Bangli,” sebutnya, Rabu (5/8).

 

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Pilkada 2020 Bisa Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Lanjutnya untuk dapat merebut posisi ketua tentu para kader memilki strategi tersendiri untuk meyakinkan pemegang hak suara yang jumlahnya 10 suara. “Keempatnya memilki peluang yang sama, tinggal meyakinkan pemegang hak suara,” sebutnya.

Terpisah Sekretaris DPD II Golkar Bangli, I Nengah Drasana mengatakan Musda merupakan amanah dari hasi Munas Partai Golkar beberpa waktu yang lalu dan menjalankan intruksi DPD I Golkar Bali. Untuk Musda diagendakan pada tanggal 25 Agustus nanti.

Sebutnya adapun agenda Musda diantaranya membahas masalah tatib dan laporan pertanggung jawaban (LPJ) dari Ketua sebelumnya.”Agenda diisi pula dengan pemilihan dan pembentukan pengurus masa bakti ( 2020-2025),” ujar pria yang juga Ketua Fraksi Golkar di DPRD Bangli ini,

Bali Tribune / Gusti Made Winuntara

Sementara disinggung terkait pemilihan ketua, kata Nengah Darsana untuk pemegang hak suara sebanyak 10 orang yakni DPD I memilki 1 hak suara, DPD II 1 suara, dewan penasehat 1 suara, Organisasi sayap 1 suara, Organisasi pendiri 1 suara, Organisasi yang didirikan 1 suara dan Pengurus Kecamatan (PK) 4 suara.

Selain itu ada persayaratan yang harus terpenuhi dari para calon yakni syarat khusus dan umum . Untuk syarata umum diantaranya takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan untuk syarat khusus minimal 5 tahun duduk di kepengurusan, pendidikan terakhir strata S1, memilki prestasi, dedikasi loyalitas, dan tidak pernah menjadi pengurus di partai lain. ”Syarat untuk maju harus mengantongi 30 persen dari pemilik suara atau minimal 3 suara,” sebutnya.

Lantas disinggung apakah pihaknya ikut berkompetsi dalam perebutan kursi ketua secara diplomatis Nengah Darsana mengatakan seluruh kader bisa ikut maju asalkan memenuhi persyaratan. “Semua kader boleh maju dan juga memilki peluang yang sama,” kata Nengah Darsana.

Sumber

Sambut Musda, Golkar Ngawi Inginkan Perubahan

Berita –  Kader Partai Golongan Karya (Golkar) yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Ngawi mengharap ada perubahan di tubuh partainya melalui Musyawarah Daerah (Musda) ke-X pada 22 Agustus 2020 mendatang. Terutama membangun idealisme dalam berpartai dan mengembalikan kepercayaan pemilih terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Semua kader partai dalam tubuh Golkar ini harus bisa membangun soliditas partai. Artinya perolehan suara yang menurun ini bisa meningkat lagi. Maka dalam musda nanti bisa menghasilkan struktural pengurus di daerah yang cukup berkompeten,” terang Sarjono, Selasa, (4/8).

Sarjono/RMOLJatim

Sarjono yang juga Sekretaris DPD Golkar Ngawi blak-blakan membenarkan, suara Golkar dalam dua kali putaran pemilu terus tergerus. Ia mencontohkan, perolehan kursi di DPRD Ngawi pada Pemilu 2009 mendapat 8 kursi dan Pemilu 2014 mendapat 7 kursi dan Pemilu 2019 lalu anjlok hanya 5 kursi. Dari hasil tersebut diasumsikan kepercayaan konstituen terhadap Partai Golkar pun menurun.

Ia menilai merosotnya suara Golkar tidak lepas dari kehadiran teknologi informasi berbasis IT. Dimana, para simpatisan Golkar dengan kehadiran media sosial justru menimbulkan polemik tersendiri. Mereka secara perlahan mulai hilang kepercayaan terhadap Golkar. Dengan alasan itu Sarjono menekankan semua pengurus dan kader harus melek IT.

Baca Juga : Hak Diskresi Airlangga Hartarto Bakal Diatur Panitia Musda Golkar Sumut, Irham Buana: Itu Intervensi Namanya 

Selain itu kehadiran Fraksi Golkar di lembaga legislatif pun harus aktif turun gunung membangun komunikasi dengan akar rumput. Namun ditekankan Sarjono, semua diawali dari kehadiran jajaran pengurus yang berkompeten. Karena sebagai entry point sekaligus parameternya adalah keberadaan pengurus harus benar-benar mempunyai kompetensi sesuai bidang tugasnya.

“Partai itu bisa besar ibarat kapal dinahkodai oleh orang-orang yang berkompeten jangan sampai tidak. Dalam hal ini saya tidak menilai pengurus yang lalu tidak mempunyai skill tetapi mereka memang mempunyai kompetensi tapi kadang tidak sesuai bidangnya,” ulas Sarjono.

Dengan sederet indikator itu kupasnya, dengan Musda Golkar Ngawi ke-X sebagai jalan keluar dari problem selama ini yang mendera Golkar. Dengan struktur kepengurusan yang baru hasil dari Musda Golkar Ngawi nantinya sangat diharapkan mampu membenahi manajemen dan pengelolaan Golkar di Ngawi dengan menyesuaikan eranya. Semua pengurus dan jajarannya harus bersinergi.

Sumber

 

Pengurus Golkar Jakut Harus Siap Menangkan Zaki Jadi Gubernur DKI

Berita – Para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Jakarta Utara yang akan segera dipilih oleh tim formatur hasil Musda X, harus siap bekerja keras memenangkan Ketua DPD I Partai Golkar DKI Ahmed Zaki Iskandar menjadi Gubernur DKI pada Pilkada 2022.
Memenangkan Zaki menjadi orang nomor satu di Pemprov DKI adalah target jangka menengah DPD II, sedangkan target jangka panjang adalah memenangkan Partai Golkar pada Pileg dan Pilpres 2024.

Tim formatur hasil Musda X di kantor Sekretatiat DPD II Jakarta Utara.

Hal itu dikatakan Ketua DPD II Partai Golkar Jakut terpilih Olsu Babay pada rapat tim formatur, Senin (3/8/2020). Lebih lanjut Olsu Babay menambahkan, target-target strategis ini adalah amanat Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Munas Partai Golkar.

Adapun daftar nama formatur hasil Musda DPD II Jakarta Utara yang akan menyusun pengurus periode 2020- 2025 adalah sebagai berikut: 1. Olsu Babay, S.Kom (Ketua Terpilih) 2. Marfuad Hasmar (PK Pademangan/Sekertaris Formatur) 3. Sahir Kaimudin (PK Cilincing) 4. H. Ramly Muhammad ( Unsur pengurus DPD I DKI Jakarta), dan 5. Faisal Tuhulele (Unsur Ormas).

Tim formatur ini untuk menyusun pengurus sekitar 40 orang atau maksimal 65 orang yang akan mengambil keterwakilan dari 6 kecamatan Jakarta Utara, unsur perempuan, milenial dan ormas yang mendirikan dan didirikan Partai Golkar.

Baca Juga : Semua Kader Golkar di NTT Berpeluang Maju di Pilkada 2020

Sesuai dengan pesan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga, bahwa pengurus DPD I dan DPD II harus kuat dan solid serta harus bersatu dan bersama-sama.

“Kami membuka kesempatan kepada para kader Golkar untuk masuk menjadi pengurus Golkar Jakarta Utara melalui 2 anggota formatur pak Marfuad dan pak Faisal Tuhulele,” kata Olsu menambahkan.

Para pengurus DPD II Partai Golkar Jakarta Utara nantinya adalah pengurus 5 tahun yang siap bekerja keras dan mengabdi kepada masyarakat jadi kami harus siap menghadapi dan memenagkan Pilkada 2022 dan Pilpres dan Pileg 2024.

Yang penting, pengurus DPD II harus siap untuk menjadi caleg di Pileg 2024. DPD II Jakut akan mempersiapkan orang-orangnya dari awal. Jadi tidak pada saat pemilu baru menjaring. Kami jaring dari sekarang.

“Dan juga saat ini jangan berharap untuk jadi caleg nanti pada saat pemilu saja. Tidak kami jaring dari sekarang. Siapa yang berbuat dari awal itu yang kami calonkan,” ucapnya.

Kemudian juga pengurus ini harus solid dan taat kepada Ketua Umum Airlangga Hartarto, dan siap memenangkan Bang Zaki menjadi Gub DKI Jakarta.

Disamping itu pula kita harus solid dan setia mengawal program program pemerintahan Presiden Jokowi. Kita berdoa dan bekerja bersama agar kita diberi kekuatan dan keselamatan di tengah pandemi Corona ini.

“Juga pesan kami kepada seluruh warga Jakarta Utara kita harus bersatu dalam menghadapi pandemi saat ini,” ucapnya.

Semua Kader Golkar di NTT Berpeluang Maju di Pilkada 2020

Berita – Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebut beberapa nama kader yang berpeluang maju dalam Pilkada 2020. “Semuanya ada peluang, tergantung hasil survei nanti,” kata Ketua Partai Golkar NTT Melki Laka Lena, Senin (3/8).

Melki mengatakan, pada dasarnya semua kader Partai Golkar punya peluang yang sama untuk bertarung dalam Pilkada usai kepemimpinan Bupati Eliaser Yentji Sunur dan Wakil Bupati Thomas Ola Langoday. Dia menyebut beberapa nama seperti Anggota DPRD NTT Yohanes de Rosari, Ketua DPRD Lembata Petrus Gero dan Anggota DPRD Lembata Petrus Bala Wukak, memiliki kans untuk maju.

Selain itu, Melki menjelaskan yang paling utama dalam penentuan bakal calon pemimpin kepala daerah dari Partai Golkar adalah penentuan hasil survei, baru syarat lainnya menyusul. “Setelah itu baru kita lihat yang lain-lainnya selain survei, tapi yang utamanya survei,” ujarnya.

Baca Juga : Golkar, PKS, PAN Beri Sinyal Dukung Haris Lambey di Batam 

Pembahasan bakal calon kepala daerah mendatang, lanjut Melki, ada dalam agenda tersendiri dan ada pertimbangan serta penilaian tersendiri. “Nanti akan ada penilaian dan pertimbangan melibatkan beberapa pihak dalam menentukan siapa yang akan diusung atau didukung nanti,” tegasnya.

Terkait target kemenangan Partai Golkar, sebelumnya Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto meyakini pilkada merupakan jalan awal untuk memenangkan pemilu. Karena itu, dia meminta seluruh kader untuk bekerja keras mewujudkan kesuksesan Pilkada 2020. “Prasyarat utama untuk menuju kemenangan pileg adalah memenangi pilkada,” kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, mengingat Pilkada kali ini dilakukan dalam tatanan era baru akibat pandemi Covid-19 yang belum juga mereda, maka persiapan harus disikapi dengan serius sejak dini. “Ini proses panjang, Semoga bisa dijalani bersama dan kami selalu mencalonkan kader terbaik yang ditunjuk. Dalam menunjuk para calon Golkar tanpa mahar, karena jika nanti menang maka ini adalah modal untuk pemilu,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, Golkar yang memiliki target menang di Pilkada 2020 sebesar 60 persen telah menyusun strategi kemenangan sehingga soliditas dan kekompakkan kader menjadi elemen kekuatan terpenting. “Politik itu adalah menang dan kalah, bukan untung dan rugi. Untuk menang banyak hal yang bisa dilakukan,” tegasnya.
Airlangga juga berpesan agar para kader tetap solid menjaga jalannya pemerintahan di daerah masing-masing, terlebih kala pandemi di mana pemulihan ekonomi dinilai sebagai solusi. “Dalam menghadapi gelombang pandemi Covid-19 kedua, semua daerah ditantang untuk kreatif dalam membangun perekonomian,” tutupnya.

Sumber

Usung Target Golkar Menang di Pileg 2024

Wawan Haikal Kurdi (kiir) saat mengembalikan formulir.

Berita – Dua kader muda Partai Golkar, Wawan Haikal Kurdi alias Wanhai dan Nur Amin resmi menjadi kandidat calon ketua yang akan menggantikan posisi Ade Ruhandi alias Jaro Ade, sebagai orang nomor satu yang akan memimpin partai berlambang pohon beringin di Kabupaten Bogor.

Kedua kader tersebut, Senin (03/08) resmi mengembalikan formulir pendaftaran kepada panitia di Sekretariat Partai Golkar, di Jalan Tegar Beriman, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong. Kedua kandidat pun kompak mengusung target Golkar menang di Pileg 2024 mendatang.

“Target seorang ketua, pastinya ingin partai yang dipimpinnya nanti menang di semua Pemilu, tak hanya legislative, tapi kepala daerah, gubernur sampai presiden yang diusung partai. Nah, untuk saya sendiri, ketika diberi amanah memimpin partai khusus untuk pemilihan presiden ingin kader Golkar maju, dalam hal ini ketua umum Pak Airlangga Hartarto,” kata Wanhai, kepada Jurnal Bogor.

Baca Juga : Harapkan Lancar, DPD Golkar Tabanan Siapkan Musda

Untuk Pileg, Wanhai menargetkan, Golkar kembali menang dengan meraih minimal 12 kursi, di mana dari enam daerah pemilihan (Dapil) ada dua kader Golkar yang duduk menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor. Kalau kursi di DPRD bertambah, otomatis wakil untuk DPRD Jawa Barat dan nasional terangkat. “Target itu sangat rasional, apalagi Golkar memiliki basis masa atau pemilih tradisional yang loyal ditambah dengan gerakan para kader muda untuk menggaet pemilih milenial,” ujar wakil ketua DPRD yang tinggal di Kecamatan Cisarua itu.

Wanhai menegaskan, untuk mencapai target tersebut, langkah pertama yang akan dilakukannya ketika dipercaya memimpin partai melakukan konsolidasi internal dan mempersatukan semua elemen kader partai, termasuk menjalin komunikasi yang lebih sering dengan para senior atau di Golkar biasa disebut pini sepuh. “Itu akan menjadi kunci utama mencapai target, sebab tanpa persatuan dan kekompakan semuanya sulit diwujudkan,”

Sementara itu Nur Amir kepada Jurnal Bogor, mengatakan, dirinya maju menjadi kandidat ketua DPD, karena sebagai kader merasa terpanggil. “Musda ini kan hajatan penting partai untuk memilih ketua, siapa pun kadernya asalkan memenuhi persyaratan berhak mencalonkan diri,” katanya.

Berbicara target, Nur Amin pun sama dengan Wanhai, yakni ingin menjadikan Partai Golkar berjaya lagi di Kabupaten Bogor, sehingga kadernya bisa menduduki posisi ketua DPRD. “Saya juga menargetkan, Golkar jangan hanya unggul di legislatif, tapi ada kader Golkar yang berada di jabatan eksekutif, target ini menjadi keinginan semua kader. Target itu saya rumuskan dalam Golkar Gemilang,” tegasnya.

Wanhai dan Nur Amin pun bersepakat, Musda harus berjalan sukses siapa pun yang mendapatkan amanah wajib didukung semua kader. “Kalau saya yang terpilih mengembang amanah untuk lima tahun kedepan, saya akan ajak semua kader potensial dan memiliki semangat militant masuk kepengurusan,” tegas Wanhai.

Nur Amin pun sama, dirinya akan mendukung penuh kepempimpinan rekannya Wawan Haikal. “Siapa pun yang terpilih nanti menjadi pemimpin kader-kader Partai Golkar. Saya berkomitmen mendukung Kang Wanhai, jika beliau mendapatkan amanah memimpin partai,” kata pria yang tinggal di Kecamatan Bojonggede itu.

Sumber

Scroll to top